Kamis, 10 Maret 2016

Asa

Detak jam diam-diam menyergap malam
Buncah percik warna memburai ke mega-mega
Melahap lebur umur dengan hitungan mundur
Dengan suka cita berharap asa tak terlupa
Penghujung hari insan manusia akan terlahir kembali
Rapatkan tafakur memperbanyak hati bersyukur
Esok yang dinanti tak jua disesali
Selama hati tahu kemana kebaikan harus terpatri

Senin, 07 Maret 2016

Sebuah Harapan Baru

Ada saat-saat aku ingin menghancurkan hidupku sendiri karena rasanya sudah penuh otakku, sudah sangat lelah jiwa dan ragaku. Namun aku masih berpegang teguh pada Tuhan. Aku masih ingin mendapatkan dan merasakan keajaiban Tuhan lagi. Tidak terasa memang waktu itu terus berjalan, terus berlalu, pergi begitu saja tanpa menghiraukan apa yang terjadi dengan alam. Aku, yaa aku..yang masih tersudut dengan kenangan yang entah mengapa masih tersirat padahal aku telah berusaha untuk mengikhlaskannya. Aku belajar mencintai dengan kehilangan. Mungkin pemikiranku terlalu berlebihan menurut beberapa pandangan orang, atau justru terlalu sempit? Entahlah..
Tapi Tuhan selalu berlaku adil padaku. Perlahan, aku pun mulai merasakan keajaiban itu lagi. Keajaiban yang tidak semua orang mendapatkannya. Kini aku dapat merasakan kedamaian itu lagi, aku merasa nyaman, aman, tentram lahir batinku. Finally, aku merasakan kebahagiaan.. :)
Terima kasih Tuhan..engkau memberiku kesempatan merasakan keajaiban-Mu lagi melalui perantara dia. Yaa dia..atau kamu..mungkin lebih tepatnya kamu ya..hahaa iya kamu yang dengan perlahan bisa membuatku membuka hati kembali. Kamu membawaku naik ke atas menuju puncak yang sangat tinggi dan terjal. Membuatku beranjak dari tempat yang aku pijaki dan dalam beberapa waktu lalu aku masih stuck di tempat itu. Sekarang, kamu masih mengajakku untuk terus mendaki tanpa harus menengok ke bawah lagi. Aku ingin beristirahat sejenak tapi semangatmu membuatku tak ingin beristirahat lagi. Sangat menggebu memang, tapi mungkin semangat itulah yang aku cari. Karena dengan begitu aku mampu terus berjalan dan tidak menghiraukan hal-hal yang telah membuatku jatuh dan stuck di tempat tadi. Aku sangat bahagia, rasanya mimpi dan anganku sudah di pelupuk mata. Serpihan harapan baru untuk mencapai puncak semakin dekat kulihat dan kurasakan. Aku hanya ingin terus berjalan dan mendaki menuju puncak itu. Harapanku, kamu mampu dan bisa mencapai puncak juga dan berada di sana bersamaku. Dengan begitu pastilah kita bahagia..
Namun, untuk ke depannya biarlah Tuhan yang menunjukkan jalannya agar kita mampu terus bertahan di puncak dengan kedamaian, kenyamanan, ketentraman dan kebahagiaan..
I awalys hope, but i don't expect. Semoga Tuhan menjaga kebahagiaan kita,,.Amin.