Kamis, 23 Juni 2016

Très tard

Kau sudah sangat terlambat untuk datang padaku
Untuk memohon maaf atas semua yang telah kau lakukan
Untuk berharap aku akan dengan mudahnya datang padamu
Untuk membuat lembar baru bersamamu lagi

Jangan kau harapkan semua itu terjadi
Aku sudah tidak sudi lagi denganmu
Sekian lama kau perlakukanku layak boneka
Dengan begitu sadisnya untuk makhluk yang disebut manusia
Tak pedulikan apapun yang ada di sekitarmu
Entah itu perasaan, harapan, impian, bahkan keadaan
Kau hanya pedulikan ego dalam dirimu saja
Sampai saat ini pun kau belum juga menyadari itu

Oh tidak, aku salah..
Mungkin kau sudah menyadarinya
Tapi kau masih tetap keras kepala dan tidak peduli
Hanya lisanmu saja berkata peduli untuk sesaat
Kau tak pernah merasa bahwa dirimu telah bersalah
Hanya nafsu untuk menyenangkanmu saja yang selalu kau pikir
Sungguh menyedihkannya dirimu di mataku

Kini kau tak perlu bersusah payah datang padaku
Hanya untuk sepenggal kata maaf, menyesal, ataupun tolong
Bagiku semua tentangmu sudah tidak ada artinya lagi
Semua sudah terlambat, amat sangat terlambat
Tidak ada kesempatan ketiga, keempat, kelima dalam kamus hidupku
Apalagi hanya untuk seseorang seperti dirimu
Kata maaf dan sangat terlambat untuk dirimu
Tak akan pernah kusesali sepanjang hidupku


Rabu, 22 Juni 2016

May be remnants taste it

Bagimu...
Mungkin aku sudah tak ada harga diri lagi
Mungkin aku tidak bisa merubah diriku ini
Mungkin aku sudah terlihat memuakkan
Mungkin karma sedang menghampiriku
Mungkin aku kini pantas mendapatkannya
Mungkin harusnya sudah sedari dulu begini

Merasakan penyesalan yang amat sangat
Mengharapkan kau akan memaafkan semua
Kemudian kau datang menghampiriku lagi
Seperti yang pernah ku lakukan sebelumnya
Tidak hanya sekali

Aku memang sungguh menyesal
Tapi aku bimbang
Aku selalu berjalan menjauh darimu
Dan aku kemudian berpaling

Membiarkan perasaanmu yang begitu dalam
Mengabaikan kesetiaan yang kau tunjukkan
Ku hempaskan kau ke dalam jurang yang dalam
Mungkin kau begitu kesakitan
Kemudian aku datang padamu lagi
Setelah ku berpaling darinya

Kau yang begitu lugu dengan kesetiaanmu
Begitu mudahnya memaafkanku yang hina
Seolah tak pernah terjadi apa-apa padaku

Namun kini, kau begitu dingin
Tak pernah ku dengar lagi panggilan itu
Tak pernah ku lihat lagi sorotan mata itu
Dan tak kudapatkan lagi kesetiaan itu
Sungguh aku menyesali semuanya
Tapi apa yang bisa kulakukan kini
Kau hanya memalingkan wajah ketika ku berbicara
Bahkan berusaha menghindar ketika ku mendekatimu
Kau yang begitu ku sayang namun telah ku sia-siakan
Mungkinkah masih ada sisa-sisa kesetianmu itu untukku?

Aku begitu ingin kembali padamu
Sungguh maafkan aku yang begitu hina
Mungkin kau benar, aku tidak akan pernah bisa baik
Aku masih saja melakukan hal-hal yang menyakitkan orang lain
Sampai kini, tak ada lagi yang benar-benar pedulikanku
Dan aku telah di ambang kehilangan peduli dan kesetiaanmu juga
Aku sungguh amat sangat menyesali semua yang kulakukan padamu

Bisakah kau pedulikanku lagi?
Mampukah kau mempercayaiku lagi?
Sudikah kau memberikan kesetiaanmu dan mungkin sisa-sisa rasa itu lagi?

Minggu, 19 Juni 2016

Enough

Cukup beri aku keyakinan saja, kelak kekuatanku akan terbentuk berkat itu
Terus beri aku keyakinan untuk tidak menyesali langkah yang aku jalani saat ini
Bantu aku menjadi diriku sendiri seperti sedia kala
Bantu aku menemukan kedamaian hidupku
Bantu aku untuk terus bangkit dan senantiasa berjuang
Bagaimanapun sulitnya perjalanan yang harus ku tempuh

Tetaplah jadi sosok yang mengisi hatiku
Sampai aku mampu berjalan sendiri tanpa harus memikirkanmu
Tetaplah jadi bunga hariku
Tetaplah jadi orang yang bisa mengubah perjalananku
Perjalanan menuju kebaikanku
Menuju ketentraman dan kebahagiaan hidupku

Tak perlu kau peduli esok akan seperti apa
Tak usah peduli kelak kau akan bersama siapa
Tak perlu kau pedulikan takdirmu
Dan tak perlu kau pedulikan pula takdirku
Cukuplah diam di sana seperti sekarang
Jangan pernah pergi apalagi menghilang
Karena aku hanya perlu kau yang seperti itu
Kau yang tidak banyak bicara
Hanya sajakmu yang mungkin sesekali ku baca
Untuk membangkitkan semangatku lagi dalam menempuh jalan ini

Cukupkanlah bagiku kau tidak perlu menjauh
Tak perlu menghindar dariku
Tak perlu diam-diam pergi
Cukuplah menjadi teman bagiku
Teman yang tak akan pernah terlupa
Tidak harus teman dekat ataupun spesial
Cukup jadi teman biasa saja
Tanpa perlu peduli hal apapun itu
Cukuplah begitu
Cukup tetap jadi salah satu pondasiku
Sampai aku benar-benar sudah berdiri kokoh lagi
Karena kau datang saat aku di reruntuhan bangunanku
Dan kau dengan sukarela menawarkan diri untuk jadi pondasi baru

Entah akan bertahan sampai kapan
Cukupkanlah kau tetap seperti itu bagiku
Yang akan selalu membuatku tetap berdiri kokoh
Sekalipun badai terus menerjang
Jangan pernah merubah posisimu dan membuatku hancur
Hanya dengan sesuatu hal kecil apapun
Cukuplah tetap tegar dan tersenyum di sana
Sekalipun kau pun sedang merasa sulit dan sedih
Tetaplah kokoh agar aku pun begitu
Karena dengan begitu kau tak akan pernah tumbang
Begitu pun denganku, cukuplah semua itu.