Kamis, 19 Mei 2016

Sang malam

Segenap hati merambat pilu
Seolah malam tiada bintang, tiada pula bulan
Angin terseok-seok renta menganga
Menembus bilik tipisnya jaringan epidermis manusia
Binatang malam berkoar mengumandang
Menjerit-jeritkan keluh kesah merana
Sekumpulan dedaunan yang gemeresak
Mengharapkan pijakan untuk mendiamkan
Kaki-kaki yang masih belum lelah berjalan
Berlomba-lomba mencari tempat peneduhan
Alangkah ironisnya dunia malam
Yang selalu menyapa pada penderitaan
Segala penyesalan
Pengharapan
Pengorbanan
Penantian
Seolah melebur menjadi butiran debu
Yang entah kian berantah kemana berujung
Mata-mata manusia yang membelalak fana
Masih terus menyala tak peduli surya
Mendongkrak seluruh kelamnya malam
Hingga pagi menjelang
Dan senja kan datang kemudian