Sore baru saja berlalu, kini malam pun semakin larut.
Aku masih tetap terjaga dalam anganku.
Entah apa yang aku pikirkan saat ini.
Hanya terbesit seonggok keganjalan dalam hati.
Yang entah mengapa masih saja belum terurai.
Aku masih saja terhanyut suasana hingga jemariku mulai bereaksi.
Bersama alunan yang berirama indah, ku mulai menjentikkan jemari lagi.
Jemari yang telah lama terhenti karena terhanyut rasa.
Rasa yang begitu tak kuasa untuk diingat kembali.
Cukup hari itu, aku terakhir mengungkapkannya untuk melupakan rasa itu.
Untuk membuang jauh kenangannya agar tidak dapat terlihat lagi.
Bersama isakku, ku ungkapkan semuanya sampai aku lega dan...
Akhirnya aku berjanji tidak akan pernah kembali pada sosok yang memberikanku rasa itu.
Terima kasih telah membuka hatiku.
Sekalipun mungkin saat ini akan tertutup kembali.
Tapi tidak dengan sosok yang memberikanku kelemahan.
Melainkan dengan sosok yang telah memberi dan menunjukkanku arti apa itu kebahagiaan.
Aku bukan lagi sosok yang lemah dan bisa seenaknya saja dipermainkan.
Aku, sudah bukan seperti kemarin lagi.
Yang selau mengalah di depannya dan selalu bisu untuk membalas perkataannya.
Kini aku hanya akan melawan jika suatu hal itu akan membuatku terjatuh lagi dan menjauhkanku dari kebahagiaan yang baru saja aku bangun kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar